jakarta macet,oli penting agar mesin mobil tak stres
jakarta.siapa yang ngak kenal jakarta!! jakarta sebagai ibu kota RI.
Dengan demikian Kota Jakarta kembali ke pangkuan bangsa Indonesia, meski waktu itu masih tergabung dalam RIS. Setelah empat tahun di bawah pendudukan Belanda dengan pemerintah NICA (Netherlands Indies Civil Adminis-tration)-nya sejak tahun 1949. Pembubaran Federal Distrik Jakarta, yang dibentuk sejak pengakuan kedaulatan dibubarkan berdasarkan Kepres RlS No. 113/1950. Majelis Pemerintah Kota dan Badan Pemerintah Harian yang dibentuk pada masa Pemerintahan Pre-Federal dan masih dipakai sampai terbentuknya Federal Distrik Jakarta, telah habis masa tugasnya untuk satu tahun pada tanggal 1 Maret 1950. Dan berdasarkan Surat Keputusan Presiden no. 125 tahun 1950, Kota Jakarta diperluas, yang terdiri dari Stadgemeente Batavia dahulu kemudian ditambah dengan sebagian besar dari daerah federal distrik yang dibubarkan, sedang daerah federal distrik lainnya dikembalikan ke Propinsi Jawa Barat. Jadi luas daerah Jakarta waktu itu meliputi luas Gemeente dulu, ditambah dengan sebagian dari daerah Ommelanden termasuk pula Kebayoran Baru dan kepulauan Seribu. Wilayah ini merupakan daerah dari Kotapraja Jakarta Raya, yang dipimpin oleh seorang walikota.
baca juga rental mobil sahabat
dengan demikian kata kata macet pasti ada di sela sela ucapan orang tentang apa jakarta itu.
Kemacetan jalan di Jakarta yang nyaris terjadi sepanjang waktu ternyata tidak hanya membuat stres pengemudi atau penumpang mobil. Menurut Country Marketing Manager Castrol Indonesia, Deananda Sudijono macet juga membawa dampak bagi mobil.
“Mesin mobil bisa tress, karena mendapatkan tekanan terus menerus,” kata Deandanda di sela peluncuran Castrol Magnetic Stop Start OW-20 kemarin.
Kondisi tersebut dalam jangka waktu lama akan menambah risiko keausan komponen mesin. Akibatnya mesin mobil over heat dan pada akhirnya bermasalah.
Risiko tersebut ternyata meningkat pada mobil desain modern dan low cost green cars (LCGC). Karena pada mobil modern, jarak antar komponen lebih dekat dan rapat. Juga lubang dan ruangan untuk saluran pendingin yang berbeda dengan jenis mobil lama.
Karena itu mobil modern dan LCGC dikatakan Deananda membutuhkan pelumas mobil yang berbeda.Minyak pelumas atau oli yang dimaksud tentu harus tahan panas dan penguapan dengan tetap menjaga kekentalannya.
“Itu sebabnya kami buat oli khusus untuk kondisi jalan Jakarta yang selalu macet. Oli ini dilengkapi molekul pintar yang menempel dan membentuk lapisan self-healing untuk memperbaiki dengan sendirinya terhadap sistem perlindungan ekstra mesin,” lanjutnya.
Diakui perkembangan teknologi mesin mobil turun mendorong peningkatan penjualan mobil di Indonesia. Fokus perkembangannya kini menuju mobil dengan teknologi terbaru yakni jenis LCGC.
Berdasarkan data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), industri otomotif Indonesia berkembang 5 persen pada 2016 dibanding sebelumnya. Dari perkembangan tersebut penjualan LCGC naik lebih dari 44 persen dan menyumbang 22 persen dari total penjualan mobil pada 2016. (faisal/win).