0812 8821 1987 | Harga Sewa Villa dan Penginapan di Guci Tegal

Anda Cari Harga Sewa Villa dan Penginapan di Guci Tegal ? Hubungi Kami Sahabat Tour 0812 8821 1987. Harga dijamin MURAH dan KOMPETITIF.

Harga Sewa Villa dan Penginapan di Guci Tegal – Kami Sahabat Tour bisa menyediakan kebutuhan anda untuk berlibur di Guci Tegal, Liburanmu membosankan? Pengen liburan yang greget? Pengen menikmati pemandangan dan kesejukan pegunungan di medan yang menantang? Rasakan sensasi meluncur di aliran Kali Gung yang legendaris bersama GUCI TUBING!

Ada 3 jalur luncuran GUCI TUBING;
1. Jalur SANTAI, 700 meter
2. Jalur SEDANG, 500 meter
3. Jalur MENANTANG, 300 meter

Tiket Rp20.000,-

Lokasi tubing ada di Kali Gung setelah gerbang retribusi Obyek Wisata Guci (jembatan arah Guciku), Tegal, Jawa Tengah. Dilengkapi dengan perangkat keamanan yang memadai. Ayo jadikan liburanmu lebih seru!
Reservasi tubing guci

adapun asal-usul guci

Guci terletak di kaki Gunung Slamet bagian Utara, dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut dan mempunyai udara yang sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat celcius.Cerita tentang GUCI berawal dari sebuah pedukuhan yang bernama Kaputihan. Kaputihan berarti yang belum tercemar atau masih suci, yang berarti daerah Kaputihan belum tercemar oleh agama dan peradaban lain. Istilah Kaputihan pertama kali yang memperkenalkan adalah Beliau yang dikenal dengan Kyai Ageng Klitik (Kyai Klitik) yang nama sesungguhnya adalah Raden Mas Arya Hadiningrat asal dari Demak.

Setelah Beliau Kyai Klitik menetap dan tinggal cukup lama di Lereng Gunung Slamet (kampung Kaputihan) maka banyak warga yang berdatangan dari tempat lain sehingga kampung Kaputihan menjadi ramai. Suatu ketika datanglah Syech Elang Sutajaya utusan Sunan Gunungjati (Syeh Syarief Hidayatulloh) dari pesantren Gunungjati Cirebon untuk syiar islam.

Dan kebetulan di kampung Kaputihan sedang terjadi pagebluk (bencana alam, penyakit merajalela, tanaman diserang hama dsb), sehingga Beliau Elang Sutajaya memohon petunjuk kepada Alloh SWT dengan semedi kemudian Alloh SWT member petunjuk, supaya masyarakat kampung Kaputihan meningkatkan iman dan taqwanya kepada Alloh SWT dengan menggelar tasyakuran, memperbanyak sedekah dan yang terkena wabah penyakit khususnya gatal-gatal agar meminun air dari kendi (Guci) yang sudah dido’akan oleh Sunan Gunungjati.

 

Dalam kesempatan itu pula Sunan Gunungjati berkenan mendo’akan sumber air panas di kampong Kaputihan agar bisa dipergunakan untuk menyembuhkan segala penyakit. Semenjak itu karena kendi (guci) berisi air yang sudah dido’akan oleh Sunan Gunungjati ditinggal dikampong Kaputihan dan selalu dijadikan sarana pengobatan.

“Maka sejak saat itu masyarakat sekitar menyebut-nyebut Guci-guci. Sehingga Kyai Klitik selaku Kepala Dukuh Kaputihan Merubahnya menjadi Desa Guci, dan Beliau sebagai Lurah pertamanya. Guci peninggalan Elang Sutajaya itu berada di Musium Nasional setelah pada pemerintahan Adipati Brebes Raden Cakraningrat membawanya ke Museum, cerita tersebut saya tahu juga dari para pendahulu-prndahulu,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.